Menu

Mode Gelap

Lampung · 8 Agu 2025 16:21 WIB ·

Dosen Biologi ITERA Restorasi Terumbu Karang Pahawang dengan Coral Tree Nursery


					Dosen Biologi ITERA Restorasi Terumbu Karang Pahawang dengan Coral Tree Nursery Perbesar

Idnnewspublish.com, Pesawaran — Tim dosen Program Studi Biologi Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menggelar pelatihan pembuatan Coral Tree Nursery (CTN) metode Vertical Artificial Reef (VAR) di Dusun Kalangan, Desa Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Rabu (06/08/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat untuk mendukung restorasi terumbu karang berbasis partisipasi warga.

Kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Dusun Kalangan, ketua RT setempat, dan 20 peserta ini menyasar nelayan dan pemandu wisata. Novriadi, M.Si., ketua tim pengabdian, menjelaskan bahwa Pahawang yang mengandalkan wisata bahari menghadapi ancaman serius akibat degradasi terumbu karang.

“Data nasional menunjukkan hanya 7% terumbu karang Indonesia dalam kondisi sangat baik. Di Pahawang, kerusakan dipicu penangkapan ikan destruktif dan tekanan wisata,” ujar Novriadi.

Coral Tree Nursery sebagai Solusi Inovatif
Tim yang terdiri dari Yanti Ariyanti, M.Si., Nurul Addha, S.Si., M.A., dan Jeane Siswitasari Mulyana, S.Si., M.Si. memperkenalkan Coral Tree Nursery (CTN) sebagai solusi restorasi terumbu karang yang inovatif. CTN dirancang dengan teknologi sederhana menggunakan bahan-bahan seperti pipa PVC, kawat stainless, dan pemberat semen, sehingga mudah diaplikasikan oleh masyarakat.

Metode ini juga menawarkan efisiensi ruang dengan memanfaatkan budidaya karang secara vertikal di kedalaman 8-10 meter. Selain itu, CTN bersifat ramah ekologi karena mengurangi ketergantungan pada pengambilan bibit karang langsung dari alam.

“CTN memungkinkan pembibitan 50-100 fragmen karang sekaligus,” jelas Yanti Ariyanti.

Pelatihan berlangsung secara interaktif melalui tiga sesi utama. Pertama, sosialisasi mengenai pentingnya terumbu karang bagi ekowisata dan perikanan. Kedua, praktik langsung merakit CTN oleh peserta dengan pendampingan tim. Ketiga, simulasi pemasangan struktur CTN di perairan menggunakan jangkar.

“Kami diajarkan dari nol sampai bisa pasang sendiri. Ini sangat membantu karena bahan-bahannya mudah didapat,” ujar Nawawi, salah satu peserta yang juga nelayan.

Kepala Dusun Kalangan menyambut baik inisiatif ini, menyatakan bahwa program ini tidak hanya memulihkan terumbu karang, tetapi juga membuka peluang ekowisata seperti program adopsi karang untuk wisatawan. Ke depan, tim ITERA berkomitmen untuk melakukan pendampingan rutin guna memantau pertumbuhan karang sekaligus mengembangkan kemitraan dengan kelompok sadar wisata setempat demi keberlanjutan program. (*)

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Peringati Hari Anak Sedunia dan Sambut Hari Guru Nasional, BGTK Provinsi Lampung Gelar Senam dan Jalan Sehat Bagi Siswa dan Guru

21 November 2025 - 15:37 WIB

Gelar Jumat Berkah, Kejari Bandar Lampung “Wujud Kepedulian Sosial kepada Masyarakat

21 November 2025 - 15:24 WIB

Indosat Ooredoo Hutchison Rayakan Perjalanan ke-58 Tahun, Perkuat Komitmen Hadirkan AI Lebih Inklusif

21 November 2025 - 13:12 WIB

Wakajati Lampung Lakukan Kunjungan Kerja Tingkatkan Kinerja Satuan dan Solidaritas

19 November 2025 - 21:45 WIB

Panitia HPN SMSI 2026 Tinjau Lokasi Universitas Syech Nawawi Banten

19 November 2025 - 21:33 WIB

Gapokkan Keluhkan Pemasangan Pagar Jaring Pelampung di Marriott Resort & Spa, Buat Pendapatan Nelayan Menurun

19 November 2025 - 21:30 WIB

Trending di Lampung