Menu

Mode Gelap

Blog · 1 Okt 2025 23:45 WIB ·

Program Subnasional RBP REDD+ GCF O2 BPDLH Berakhir, Pemerintah Harap Dapat Berkembang di Masyarakat


					Program Subnasional RBP REDD+ GCF O2 BPDLH Berakhir, Pemerintah Harap Dapat Berkembang di Masyarakat Perbesar

Idnnewspublish.com, Lampung — Program pemanfaatan dana hibah lingkungan hidup dan kehutanan yang berjalan sejak Oktober 2024 hingga September 2025 resmi berakhir yang diadakan di Ballroom Emersia Hotel, pada Rabu (01/10/2025).

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Ir. Y. Ruchyansyah, M.Si menjelaskan, bahwa Dari proposal awal senilai Rp8 miliar, hanya Rp3 miliar yang berhasil direalisasikan, dengan pembagian untuk dua sektor utama, yakni lingkungan hidup dan kehutanan.

Karena syarat pelaksanaan harus melalui lembaga antara, program ini dilaksanakan bersama Yayasan Penabulu sebagai mitra pendamping. Sifatnya suplemen, guna menutupi keterbatasan APBD daerah, dengan fokus mendukung kebutuhan lapangan terutama penguatan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), kelompok masyarakat, serta rehabilitasi kawasan Taman Hutan Raya (Tahura).

“Dana ini kita manfaatkan untuk penguatan KPH, kelompok masyarakat, hingga rehabilitasi di Tahura. Untuk lingkungan hidup difokuskan pada penanaman Taman Kehati dan program Pro Clean, “ungkapnya.

Namun, capaian program belum sepenuhnya optimal. Dari target 25 hektare Taman Kehati, baru 3 hektare yang terealisasi dengan sekitar 3.000 bibit tertanam. Sebagian tambahan penanaman dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Fokus utama diarahkan ke Kabupaten Pesawaran, khususnya di KPH Pesawaran, sementara kegiatan patroli, pembinaan masyarakat, dan rehabilitasi dilakukan di seluruh 17 KPH di Lampung.

Pemerintah menekankan bahwa proyek ini bukan solusi penuh, melainkan stimulan. “Kalau masyarakat hanya menganggap ini proyek, maka selesai kegiatan ya selesai juga aktivitas. Tapi kalau dilihat sebagai stimulan, ada peluang untuk berkembang. Misalnya, kambing yang digulirkan bisa berkembang biak, pakan tersedia, pola budidaya berubah, dan kesejahteraan petani meningkat,” tambah pejabat tersebut.

Koordinator Program Subnasional RBP REDD+ GCF O2 BPDLH, Yudha Arif Nugroho, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin dengan Pemerintah Provinsi Lampung.

“Meski baru berjalan satu tahun, kami berharap dalam jangka panjang program ini dapat mendorong kinerja penurunan emisi, peningkatan stok karbon hutan, peningkatan ekonomi masyarakat pinggir hutan, serta penguatan institusi kehutanan di tingkat tapak,” ujarnya.

Yudha menambahkan, pembelajaran dari Lampung diharapkan dapat terintegrasi dalam program pemerintah provinsi ke depan. “Capaian baik ini tidak hanya selesai di sini, tetapi harus terus memberikan dampak nyata dalam pengendalian perubahan iklim.”

Terkait perluasan manfaat ke provinsi lain, BPDLH mencatat sudah ada 24 provinsi penerima manfaat yang mengakses dana RBP REDD+ GCF O2 dengan total komitmen sekitar Rp507 miliar.

“Sisanya masih ada provinsi yang berproses dalam perbaikan proposal maupun concept note. Kami akan mendampingi dengan coaching clinic dan bimbingan teknis agar bisa segera masuk tahap implementasi,” jelas Yudha.

Pemerintah daerah bersama pendamping berharap, meski fase proyek di Lampung telah berakhir, semangat masyarakat tetap berlanjut untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengembangkan potensi kehutanan secara mandiri, ” Jelasnya.

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Buron 2 Tahun, Wanita Penipu Arisan Bodong di Bandar Lampung Diciduk Polisi

7 Oktober 2025 - 09:54 WIB

Walikota Bandar Lampung Melantik Sejumlah Kepala OPD Dinas di Lingkungan Pemkot

6 Oktober 2025 - 13:03 WIB

IWO Pecah Dua Arah, Zulkifli Tahir: Kubu Teuku Yudhistira Yang Sah Secara Organisatoris

5 Oktober 2025 - 13:41 WIB

BI Lampung Resmi Buka Lampung Begawi 2025, Dorong UMKM Naik Kelas

3 Oktober 2025 - 21:38 WIB

SMSI Pesawaran Matangkan Rapat Persiapan Muskab I

3 Oktober 2025 - 21:27 WIB

BPS Provinsi Lampung Laporkan Neraca Perdagangan Lampung Agustus 2025 Surplus US$ 462,11 juta

2 Oktober 2025 - 20:57 WIB

Trending di Ekbis